Rabu, 28 Oktober 2009

sahabatku..............

sahabatku....
tak seperti biasanya...
senja sore ini mendadak gelap..
hitam pekat menutup pandanganku..
hujan menderasi kedua mataku..
aku berharap ini hanya ilusi..
aku berharap ini hanya mimpi..
aku memohon ada sependar cahaya..
agar dapat menerangkan semuanya..
aku terjaga dan semua nyata...

aku diam terpaku....kaku...
lidahku kelu...
kaki tanganku mendadak lumpuh..
tulang belulangku rapuh..
ragaku runtuh...

sahabatku...
sembilan tahun itu terasa begitu singkat..
perjalanan kita terasa begitu cepat...
canda tawamu masih terngiang diotakku..
senyum keluhmu masih membayangi mataku..
teriakan tidurmu masih menyapa tidurku..
seperti baru kemarin...
seperti baru lima menit yang lalu....

sahabatku..
aku tahu...
aku sadar...
dan aku mengerti...
jika waktukita telah tiba...
tak ada yang bisa menghalanginya..
dan kini waktumu...

dan aku merasa sangat lelah..
aku merasa tiada upaya...
karena tak ada yang bisa kubantu..
tak ada yang bisa kulakukan untukmu...
air mata ini tak berarti buatmu...
maafkan aku....

sahabatku...
telah lama kau pendam derita...
mungkin ini saatnya kau melepasnya...
andai doa ini masih didengarNYA..
hanya ada satu pinta..
YA ALLAH............
TEMPATKAN DIA DISURGAMU.....


*****

(semoga beristirahat dengan tenang... sahabat terkasih ; Rudy Iskandar (Wawan) berpulang ke rahmatulah jam 18.40 WIB tgl 1 juli 2009 di jambi)..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar